Senin, 11 November 2013

Insomnia Sindrome



Tetesan embun sudah terasa di antara benda-benda bumi, Langit malam begitu  terang menerangi segala sudut-sudut kota
Sudah larut malam di temaptku beradu saat ini
Sudah saatnya mengistirahatkan ottaku sejenak
Kantukku sdh menarik-narik bulu mataku untuk segera terlelap

Tapi hatiku belum mau terlelap. Hatiku masih menyisakan ruang untuk belum terlelap
Degupan jantungku yang memacu untuk berdegup lebih cepat dipengaruhi otakku saat bayangmu melintas


Sekali lagi,…
Kesadaranku penuh
Sebanyak apa pun aku bermunajat padaNYA, bahkan sampai-sampai buku catatan do’aku tidak memiliki tempat lagi untuk menuliskan namamu

Anganku tak henti, menggariskan ironi bayanganmu. Sosokmu ku gariskan seperti bulan. Aku hanya bintang-bintang kecil yang berotasi disekitarmu
Dan kupastikan kau memilih satu yang terindah dari kami, wanita

Bulan dan binntang itu berbeda, tidak akan pernah menyatu
Tak tahu apajadinya jika bintang dan bulannya bersatu
Bulan juga hanya memberkan cahaya pada bintang, itu pun bulan meilih yang dekat dengannya

Apa salahnya jika aku bermimpi, paling tidak aku bahagia melihatmu senyum dihadapanku dengan tulus
Apa salahnya jika aku bermimpi,aku menyukaimu
Apa salahnya jika aku menyayangimu di tengah helaan nafasmu untuuk orang diseberang sana

Aku selalu merasa aneh,..dengan menatapnya saja
Atau tahu dia akan datang, dia akan bertemu dengan kawanku
Jantungku betul-betul memacu dengan kencangnya
Bergenderang perang

Apa salahnya jika
Aku ingin jadi Sirius, sellau bersinar paling terang di antara bintang
Tapi aku tak ada daya menyinarimu dengan sinar sendiri

Tak perlu dia ketahui tulisan ini untuknya
Dan aku pasti akan bertahan sinarku, dan mencari penerangan lain yang mamppu membuatku bersinar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar