Kamis, 21 November 2013

Dear Mom and dad

seperti aap perasaan ku kemarin, sangat tidak bisa ku gambarkan dengan katupan kedua bibirku atau pun dengan detakan jemariku di laptop dan tarian jemariku di atas kertas. tak terbesit sedikit pun bagaimana rasanya.
cukup berlinangan air mata yang dapat menggambarkan keseluruhan hatiku. jangankan untuk bangkit, tersenyum pun tak sanggup ku lakukan
mengingat senyuman bunda dan ayah, yang seantiasa berari di otakku mengingat mereka yang sedang bermunajat kepadaNYA
tak ada satu pun yang bisa ku persembahkan untuk mereka. sesalku berkecamuk disini, di dadaku. berat terasa hatiku bergerak. lumpuh seluruh badanku tak bisa menanggungnyaaa
ototku lemas, jiwa ku mengatakan untuk pergi. tetpiada sedikit harapan menopang ragaku
tanpa perasaan marah sedikit pun, mereka mengelus rambutku dan berkata yang sabar nak,....
seketika air mataku jatuh dan berderai
dia berkata " sabar nak,..akan ada waktunya semua itu, ingat janji Tuhan. mungkin saat ini kita sedang bersusah tapi, suatu saat kita akan merasakan kenikmatannya ketika kita khlas"
semakin berderai air mataku mendengar lantunan kata-kata beliau
"Ayah selalu ikhlas menyekolahkan kamu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar