Minggu, 13 Juli 2014

seandainya kau tahu

Dengan membentak kau berbicara padaku "hati-hati, sudah kubilang. lihat saja keningmu bahkan terluka" dan kau memelukku. "kau selalu saja ceroboh". tapi setidaknya aku berhasil mengalihkanmu dari lembaran-lembaran kertas yang berserakan dimana-mana. mengisi hampir seperempat ruangan ini.

"aku kan tidak sengaja" jawabku lirih, takut-takut kalau kau membentak lagi. padahal aku tahu kau sebenarnya tidak ingin melihatku terluka.aku tahu isyarat itu, kau memintaku duduk tepat disebelahmu

sebagai jawabannya aku mengarah padamu.seperti biasanya saat aku terluka kau mencoba menghilangkan luka itu. "Auu..." aku berteriak.tapi kau tak memperdulikan desisanku itu. kau bahkan semakin memarahiku.

"kau tahu kan banyak DEADLINE kantor yang harus kuselesaikan? Bisakah kau mengerti sedikit saja? Aku tidak akan ada lagi waktu untukmu" lagi-lagi dengan ucapan yang sama. dan aku benci itu.
aku bahkan beranjak meninggalkanmu.

"aku sedang belajar Ay, ajarkan aku dunia seperti apa itu. kau bahkan tidak tahu seberapa ingin aku masuk keduniamu.  aku mau mendengarmu bercerita tentang hebatnya buku yang kau baca, selalu. sama halnya saat kau mendengar semua celotehanku"

Terlambat

aku berlari meski NOS tidak ada didalam tubuhku, aku mencoba secepat yang ku bisa ditengah ketukan hujan sepanjang koridor. setiap langkah ku lirik jam tangan di lengan kiriku.
"mohon tunggulah" batinku terussaja memohon. seketika langkahku terhenti, 1 meter di depan pintu ruangan setengah bulat yang telah tertutup. 
kulirik kembali jam yang tertanggal ditanganku "sial. 1 menit" batinku membual. seharusnya kau masih ada disini. tapi mengapa bayanganmu tak berkelebat disini?
kemana kau? apa sedari tadi kau sudah pulang? atau mungkin kau tak datang menyapa kawan-kawanmu di rak tinggi itu? atau mungkin hari ini kau ada kelas? "ah,..tidak muungkin, kalau hari jumat begini kau seharusnya berada disini dan membuat duniaMU"
"Ah,..." aku menghela "sudahlah mungkin kau sudah pulang" jejakmu tak kutemukan disini. untuk pertama kalinya aku melewatkan melihatmu menikmati duniamu.

Mungkin, Aku hanya takut

aku berlari begitu kencang
mungkin aku sedang takut
dingin malam memeluk tubuhku
mengikat Trakea
bahkann Bronkiolus pun menolak bertukar dengan cepat
ada bayangan dibelakangku
mengejar
mungkin saja hanya ilusi
atau mungkin aku sedang takut