"sudah terasa kantuk, mata juga sudah bulat saingin bola kasti nih..." batinku membual
dapat dilihat dari pelupuk mataku. memiliki kantunggg yang besarnya sampai kayak mata panda.
malam ini dia sms,sebut saja dia Andi. nama itu mmg sesuai untuk dia. sebagaimana di kisahkan dalam cerita anak-anak SD. di buku SD yang baik kalau bukan andi yaaa cuma budi sama ceweknya itu ani. jarang ada namalain pasti cuma itu. okeh,... kembali ke andi yang sms
"Selamat malam,..lg dmna Ren"sapanya
ku balas dengan sigap "malam,... lg di rumah"
"kamu gak ke puncak?"tanyanya
4 jam yang lalu
"Andi,..kamu ke ppuncak gak? ke acarnya anak-anak?"tanyaku
"ia,..."jawabnya
kamu bareng siapa? tanyaku lagi
"aku bareng bara, sama kelvin" dia menjawab
"okk,..aku ikut yahh, boleh gak? aku merengek
"boleh kok,..nanti besok aku sms" dia menjawab kembali
"okk deh,... aku mnta no kamu boleh gak?" harapku
"ya udah catet aajah biar gampang di hub " jawabnya kembali
"ke puncak kok,...dari rumah aku ke bandung langsung ke puncak" jawabku
dia kembali bertanya "kamu berangkat sm siapa?"
aku menjawab "sendiri ajah,..tapi masih nungguin junior sihh"
"kalau kamu gak ada goncengan bareng aku ajah"
mataku membelalak, bola mataku membesar menerawang lebih luas dan bersiap loncat keluar.
melihat pesan singkat di layar Hp yang belum ku balas
batinku semakin bertanya, ada apa ini? mengapa ia tiba-tiba seperti itu?
apa setiap wanita ia dekati?
tapi apa yang lebih dariku yang hanya anak kampus tidak populer, tidak modis nan tidak immmut sama sekali
apa yang berusaha ia manfaatkan?
tak sama sekali terpikir sesuatu yang lebih. aku hanya mengaggapmu sebagai teman
namun, kau menumpahkan rasa sayang kepadaku bahkan memandikanku dengan cinta
aku hampir tenggelam dalam buaian kata-katamu yang mencoba membuat ruang kecil di dalam hatiku.
namun, aku sadar kau tak sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar