Senin, 09 Desember 2013

ijinkan aku merindukanmu

ijinkan aku merindukannya
sesak begitu terasa di dadaku,bahkan sekedar untuk merindukannya pun aku tak mampu.


memoar itu tiba-tiba terkuak di benakku.  "ini tepat tahun ke 6"
cepat-cepat ku ganti bajuku dan hari ini ku kenakan baju pink ku. karena aku tahu aku akan bertemu denganmu.ku lihat dari jendela langit sedang mendung, aku mengambil payung dan memasukkannya kedalam ranselku. payung itu kamu belikan. kamu bilang kalau tidak lagi sama kamu aku harus bawa payung biar ada yang lindungi.
dengan langkah tergopoh-gopoh aku berlari menyusuri jalan ke gerbang depan kompleks.
seperti tahun-tahun sebelumnya aku masih selalu ke tempamu
aku mengambil kereta pagi hari ini. "aku harus cepat sampai" batinku membual

seperti biasa, perjalanan menuju Solo memakan waktu sekitar 2 jam dari tempat tinggalku, dan 2 jam di kereta tidak begitu berasa hari ini, entah mengapa semangatku sama sekali tidak runtuh.
dalam perjalanan hatiku mengajak otakku mengulas kenangan kenangan kita.
menyusuri jalanan ini membuatku seakin berdebar-debar.
hujan  ini membuatku mengeluarkan payung jingga yang kau berikan. hujannya membawa serta angin membuat daun kering nan basah menari-nari. mengintari kamboja putih. jalanan sedang sepi karena angin kencang. namun, aku masih terus berjalan menuju tempatmu
payungnya tiba-tiba diterbangkan angin, membuat hujan membasahi sekujur tubuhku. membuatkku merasa semakin sedih. semakin dekat dengan tempat aku sering bertemu dengamu air mataku mulai berjatuhan. bahkan alam sedang menyajjikan konser untukku mengiringi langkahku bertemu denganmu.tubuhku gemetar, dadaku berdebar kencang. tinggal 10 meter aku di hadapanmu.

tak ada yang bisa ku katakan, hanya permintaan maafku karena payung yang kau berikan itu di terbangkan angin. sesaat mulutku membungkam. hujan masih deras dan aku masih duduk di hadapanmu. aku masih disini. masih ingin bersamamu

hari ini aku duduk lebiih lama dari biasanya. diingin malam menusuk tubuhku. tapi tak sedikitpun membuatku beranjak. angin berkelebat dengan kencangnya

aku selalu bersenandung kepada Tuhan "andai waktu itu aku menahanmu lebih lama mungkin aku akan memeluk tubuhmu lebih lama pula...tidak seperti hari iini aku hanya memeluk nisan bertuliskan namamu. Tuhan,..kembalikan segalanya tentang diaa. ijinkan aku merindukannya.
sesak begitu terasa di dadaku,bahkan sekedar untuk merindukannya pun aku tak mampu.
duduk seperti ini menyadarkan aku bahwa kau tak akan kembali

1 komentar: