Minggu, 13 Juli 2014

seandainya kau tahu

Dengan membentak kau berbicara padaku "hati-hati, sudah kubilang. lihat saja keningmu bahkan terluka" dan kau memelukku. "kau selalu saja ceroboh". tapi setidaknya aku berhasil mengalihkanmu dari lembaran-lembaran kertas yang berserakan dimana-mana. mengisi hampir seperempat ruangan ini.

"aku kan tidak sengaja" jawabku lirih, takut-takut kalau kau membentak lagi. padahal aku tahu kau sebenarnya tidak ingin melihatku terluka.aku tahu isyarat itu, kau memintaku duduk tepat disebelahmu

sebagai jawabannya aku mengarah padamu.seperti biasanya saat aku terluka kau mencoba menghilangkan luka itu. "Auu..." aku berteriak.tapi kau tak memperdulikan desisanku itu. kau bahkan semakin memarahiku.

"kau tahu kan banyak DEADLINE kantor yang harus kuselesaikan? Bisakah kau mengerti sedikit saja? Aku tidak akan ada lagi waktu untukmu" lagi-lagi dengan ucapan yang sama. dan aku benci itu.
aku bahkan beranjak meninggalkanmu.

"aku sedang belajar Ay, ajarkan aku dunia seperti apa itu. kau bahkan tidak tahu seberapa ingin aku masuk keduniamu.  aku mau mendengarmu bercerita tentang hebatnya buku yang kau baca, selalu. sama halnya saat kau mendengar semua celotehanku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar