"Bulan dan
binntang itu berbeda, tidak akan pernah menyatu"
Tetesan embun
sudah terasa di antara benda-bdena bumi, Langit malam begitu terang menerangi segala sudut kota
Sudah larut
malam di temaptku beradu saat ini
Sudah saatnya
mengistirahatkan ottaku sejenak
Kantukku sdh
menarik-narik bulu mataku untuk segera terlelap
Tapi hatiku
belum mau terlelap. Hatiku masih menyisakan ruang untuk belum terlelap
Degupan jantungku
yang memacu untuk berdegup lebih cepat dipengaruhi otakku saat bayangmu
melintas
Sekali lagi,…
Kesadaranku
penuh
Sebanyak apa
pun aku bermunajat padaNYA, bahkan sampai-sampai buku catatan do’aku tidak memiliki
tempat lagi untuk menuliskan namamu
Anganku tak
henti, menggariskan ironi bayanganmu. Sosokmu ku gariskan seperti bulan. Aku hanya
bintang-bintang kecil yang berotasi disekitarmu
Dan kupastikan
kau memilih satu yang terindah dari kami, wanita
Bulan dan
binntang itu berbeda, tidak akan pernah menyatu
Tak tahu
apa jadinya jika bintang dan bulannya bersatu
Bulan juga
hanya memberkan cahaya pada bintang, itu pun bulan meilih yang dekat dengannya
Apa salahnya
jika aku bermimpi, paling tidak aku bahagia melihatmu senyum dihadapanku dengan
tulus
Apa salahnya
jika aku bermimpi,aku menyukaimu
Apa salahnya
jika aku menyayangimu di tengah helaan nafasmu untuuk orang diseberang sana
Aku selalu
merasa aneh,..dengan menatapnya saja
Atau tahu dia
akan datang, dia akan bertemu dengan kawanku
Jantungku betul-betul
memacu dengan kencangnya
Bergenderang perang
Apa salahnya
jika
Aku ingin jadi
Sirius, sellau bersinar paling terang di antara bintang
Tapi aku tak
ada daya menyinarimu dengan sinar sendiri
Tak perlu dia
ketahui tulisan ini untuknya
Dan aku pasti
akan bertahan sinarku, dan mencari penerangan lain yang mamppu membuatku
bersinar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar